Beranda | Artikel
Agar Dunia Mengejarmu - Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsri #NasehatUlama
Kamis, 9 September 2021

Agar Dunia Mengejarmu – Syaikh Sa’ad bin Nashir Asy-Syatsri #NasehatUlama

Selama kamu berniat untuk akhirat, niscaya Allah akan perbaiki duniamu. Jadikanlah akhirat tujuanmu, niscaya dunia akan datang tunduk padamu. Jiwamu akan bahagia, hatimu tentram, optimisme akan menghampirimu, dan rezeki yang halal dan baik akan mendatangimu. Semua yang kamu inginkan di dunia akan mendatangimu. Begitulah, karena dunia ini, bukankah milik Allah? Jika semua orang dari timur dan barat ingin menghalangimu dari sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Apakah mereka mampu? “Ketahuilah! Sungguh seandainya umat manusia bersatu padu untuk memberikan manfaat untukmu,mereka tidak akan mampu memberi manfaat apapun kecuali apa yang telah Allah tetapkan untukmu.

Dan seandainya umat manusia bersatu padu untuk menimpakan mara bahaya kepada Anda, … mereka tidak akan mampu mencelakaimu sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan untukmu.” (HR. At-Tirmidzi) Jadi, urusan segala sesuatu ada di tangan Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan. Allah jalla wa ‘ala berfirman, “Dan tidak satupun makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.” (QS. Hud: 6)Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan berfirman, “Wahai hamba-Ku, selama Engkau berusaha meraih rida-Ku, Aku akan lakukan apa yang membuatmu rida. Dan barang siapa mencari rida Allah walaupun membuat manusia marah niscaya Allah akan meridai dia dan Allah jadikan orang-orang rida kepadanya.”Dan Allah telah berjanji padamu akan memperbaiki keadaanmu sehingga kalian temukan rasa bahagia dalam jiwa kalian “Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Dan di antara bentuk mengingat Allah yang paling agung adalah ketika kamu menjadikan Allah seolah-olah ada di depan kedua matamu dalam setiap perbuatanmu. Tidaklah kamu melakukan satu amalan pun kecuali kamu menghadirkan niat bahwa amalan itu hanya untuk Allah. Ketika itulah hatimu akan tenteram. Kamu bisa merasakan bahagia dengan istrimu di rumahmu selama amal perbuatanmu hanya untuk Allah. Karena Anda mempergauli istrimu untuk mendapatkan rida Allah bukan untuk mendapatkan rida istrimu. Dan bukan juga untuk sekedar memenuhi kebutuhan pribadimu. Melainkan untuk membuat rida Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan. Kamu berbicara dengan istrimu dengan perkataan yang baik karena Allah. Kamu perlakukan dia dengan sebaik-baik perlakuan karena Allah. Kamu penuhi keinginan dan kebutuhannya karena Allah, dengan demikian Allah karuniakan kepadamu kebahagiaan dunia. Bahkan ketika kamu berhubungan badan dengan istrimu, kamu melakukannya karena Allah. Karena Allah ‘azza wa jalla telah memerintahkanmu untuk melampiaskan syahwatmu dengan cara yang halal.

Sehingga kamu mencukupkan diri dengan yang halal karena menaati Allah. Sehingga Allah pun rida kepadamu ketika kamu sedang menyalurkan syahwatmu. Demikian pula ketika kamu merasa bersama Allah dan amalan-amalanmu hanya untuk Allah, niscaya Allah akan jadikan dunia mendatangimu. Kamu berniat untuk akhirat sehingga Allah jadikan harta benda mendatangimu di dunia. Bukankah Allah telah berfirman: “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan jadikan baginya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2) … Dan memberikannya rezeki dari arah yang tidak dia sangka.” (QS. Ath-Thalaq: 3) Ini janji siapa? Janji siapa ini? Janji Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan Apakah Dia lemah? Tidak, demi Allah! Apakah Dia miskin? Tidak, demi Allah!Apakah Dia akan mengingkari janji? Tidak, demi Allah! Allah Jalla wa ‘ala tidak pernah berdusta. Dan jika kita melihat kejadian-kejadian yang telah lalu, kita akan dapati bahwa Allah jalla wa ‘ala terkadang memberikan kekurangan kepada sebagian wali-wali-Nya namun hal tersebut akhirnya menjadi kesudahan yang baik baginya di dunia. Allah hanya mengujinya, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dan kekurangan dalam harta, jiwa, dan buah-buahan.” (QS. Al-Baqarah: 155) Allah ingin melihat, apakah kamu benar-benar beramal untuk Allah atau tidak demikian? Kemudian kesudahan yang baik menjadi milikmu. “Dan kesudahan yang baik adalah untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-A’raf: 128) “Katakanlah, ‘Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang Dia sediakan untuk hamba-hamba-Nya dari rezeki yang baik-baik?’ Katakanlah, ‘Semua itu untuk orang-orang beriman di kehidupan dunia dan khusus bagi mereka saja pada hari Kiamat.’” (QS. Al-A’raf: 32)

Kenikmatan tersebut datang kepadamu di dunia, selama kamu berpegang teguh dengan syariat, tapi bersama kenikmatan itu pasti ada kurangnya, sakitnya, dan cobaannya, namun di akhirat semua itu murni, murni hanya kenikmatan saja, Ada seseorang menemuimu dan berkata, “Aku punya toko, aku menjual barang haram ini di tokoku. Untung saja aku menjualnya! Barang haram inilah yang membuat pelanggan berdatangan.” Maha Suci Allah! Bagaimana bisa barang haram memberikan kamu rezeki Yang memberi kami rezeki adalah Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan Dia berkata, “Pelangganku berkurang.” Maka kita katakan, “Sabar sejenak!”
Dan kalian menyaksikan keadaan manusia, baik dari kalangan Muslim atau non-Muslim. Bagaimana mereka ketika berbuat sesuatu yang menyelisihi syariat? Pasti sebabnya adalah karena alasan ekonomi di dunia ini.

Adapun orang yang beriman, terkadang permulaannya mereka sering diolok-olok. “Fulan orang miskin, dia tidak mengerti, dia tidak melakukan ini dan itu, katanya haram.” Ini adalah para pelontar was-was, yang tidak memperhatikan, tidak mempertimbangkan akibat di hari kemudian. Pasti Anda merasa kesulitan awalnya, tapi “Sungguh bersamaan dengan kesulitan pasti ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh: 5) “Sungguh bersamaan dengan kesulitan pasti ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh: 6)

===============

مَتَى قَصَدْتَ الْآخِرَةَ أَصْلَحَ اللهُ لَكَ الدُّنْيَا

لِيَكُنْ قَصْدُكَ الْآخِرَةَ سَتَأْتِيكَ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

تَسْعَدُ فِي نَفْسِكَ يَطْمَئِنُّ قَلْبُكَ يَأْتِيكَ الْيَقِينُ يَأْتِيكَ الرِّزْقُ الْحَلَالُ الطَّيِّبُ

يَأْتِيكَ كُلُّ مَا تَطْلُبُهُ فِي الدُّنْيَا

نَعَمْ هَذَا هَذِهِ الدُّنْيَا أَلَيْسَتْ مُلْكًا لِلهِ؟

لَوْ أَرَادَ النَّاسُ كُلُّهُمْ مِنْ مَشْرِقٍ وَمَغْرِبٍ أَنْ يَمْنَعُوا عَنْكَ شَيْئًا مِمَّا يُقَدِّرُهُ اللهُ لَكَ

يَسْتَطِيعُونَ؟

وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ

لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ

وَلَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ

لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ – رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ

إِذَنْ أَزِمَّةُ الْأُمُورِ بِيَدِ رَبِّ الْعِزَّةِ وَالْجَلَالِ

يَقُولُ جَلَّ وَعَلَا: وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا – هود: ٦

رَبُّ الْعِزَّةِ وَالْجَلَالِ يَقُولُ: مَتَى كُنْتَ يَا عَبْدِي تَسْعَى فِي رِضَايَ

سَعَيْتُ فِي رِضَاكَ وَمَنِ ابْتَغَى رِضَا اللهِ بِسَخَطِ الْخَلْقِ

رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ

وَقَدْ وَعَدَكُمْ بِصَلَاحِ أَحْوَالِكُمْ

فِي نُفُوسِكُمْ تَسْعَدُونَ

أَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ – الرعد: ٢٨

وَمِنْ أَعْظَمِ ذِكْرِ اللهِ أَنْ تَجْعَلَ اللهَ

بَيْنَ عَيْنَيْكَ فِي جَمِيعِ أَعْمَالِكَ

22
00:01:56,220 –> 00:02:03,180
لَا تُقْدِمُ عَلَى عَمَلٍ مِنَ الْأَعْمَالِ إِلَّا وَأَنْتَ تَسْتَشْعِرُ أَنَّ ذَلِكَ الْعَمَلَ لِلهِ

حِينَئِذٍ يَطْمَئِنُّ قَلْبُكَ

تَسْعَدُ مَعَ زَوْجَتِكَ فِي بَيْتِكَ

مَتَى كَانَ عَمَلُكَ لِلهِ

لِأَنَّكَ تُعَامِلُ زَوْجَتَكَ لِإِرْضَاءِ اللهِ لَا لِإِرْضَائِهَا

وَلَا لِتَحْقِيقِ مَقْصُودِكَ الشَّخْصِيِّ

وَإِنَّمَا لِإِرْضَاءِ رَبِّ الْعِزَّةِ وَالْجَلَالِ

تُخَاطِبُهَا بِالْحُسْنَى لِلهِ

تُعَامِلُهَا بِأَفْضَلِ الْأَخْلَاقِ لِلهِ

تُلَبِّي حَوَائِجَهَا لِلهِ

فَيُوْرِثُكَ اللهُ سَعَادَةَ الدُّنْيَا

حَتَّى إِذَا جَامَعْتَ زَوْجَتَكَ تُجَامِعُهَا لِلهِ

لِأَنَّ اللهَ عَزّ وَجَلَّ قَدْ أَمَرَكَ بِقَضَاءِ الْوَطَرِ بِالْحَلَالِ

فَأَنْتَ تَقْتَصِرُ عَلَى الْحَلَالِ طَاعَةً لِلهِ

فَيَرْضَى اللهُ عَنْكَ عِنْدَمَا تَقْضِي شَهْوَتَكَ

هَكَذَا أَيْضًا إِذَا كُنْتَ مَعَ اللهِ وَكَانَتْ أَعْمَالُكَ لِلهِ

يَجْعَلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ الدُّنْيَا تَأْتِيكَ

أَنْتَ قَصَدْتَ الْآخِرَةَ فَجَعَلَ الْأَمْوَالَ تَأْتِيكَ فِي الدُّنْيَا

أَلَمْ يَقُلِ اللهُ: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا – الطلاق: ٢

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ – اَلطَّلَاقُ ٣

هَذَا وَعْدُ مَنْ ؟ وَعْدُ مَنْ؟ رَبُّ الْعِزَّةِ وَالْجَلَالِ

هَلْ هُوَ عَاجِزٌ؟ لَا وَاللهِ

هَلْ هُوَ فَقِيرٌ؟ لَا وَاللهِ

هَلْ هُوَ يُخْلِفُ الْمَوْعِدَ؟ لَا وَاللهِ

لَا يَكْذِبُ جَلَّ وَعَلَا

إِذَا نَظَرْنَا فِي شَوَاهِدِ التَّارِيخِ وَجَدْنَا

أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ يُلْحِقُ بَعْضَ النَّقْصِ بِأَوْلِيَائِهِ

لَكِنَّ لَهُمُ الْعَاقِبَةَ الطَّيِّبَةَ فِي الدُّنْيَا

يَخْتَبِرُهُمْ فَقَطْ – وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ

وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ – الْبَقَرَةُ: ١٥٥

يَنْظُرُ هَلْ أَنْتَ حَقِيْقَةً لِلهِ أَوْ لَيْسَ كَذَلِكَ؟

ثُمَّ عَاقِبَةُ الْأَمْرِ تَكُوْنُ لَكَ

وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ – الْأَعْرَافُ: ١٢٨

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ

قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ – الْأَعْرَافُ: ٣٢

فِي الدُّنْيَا تَأْتِيكُمُ النِّعَمُ

مَتَى تَمَسَّكْتُمْ بِالشَّرْعِ لَكِنْ قَدْ يَكُونُ مَعَهَا أَقْدَارٌ وَبَلَاءٌ وَبَلْوَى

لَكِنْ فِي الْآخِرَةِ خَالِصَةً نِعَمٌ صَافِيَةٌ

يَأْتِيكَ وَيَقُولُ: أَنَا عِنْدِي مَحَلٌّ أَبِيْعُ فِيهِ هَذَا الْمُحَرَّمَ

لَوْ لَمْ أَبِعْهُ هَذَا الْمُحَرَّمَ هُوَ الَّذِي يَجْلِبُ لِيَ الزَّبَائِنَ

سُبْحَانَ اللهِ كَيْفَ كَانَتِ الْمُحَرَّمَاتُ هِيَ الَّتِي تَرْزُقُكَ

يَرْزُقُكَ رَبُّ الْعِزَّةِ وَالْجَلَالِ

قَالَ: نَقَصَ عِنْدِي الزَّبَائِنُ

قُلْنَا: انْتَظِرْ قَلِيلًا

وَأَنْتُمْ تُشَاهِدُونَ أَحْوَالَ النَّاسِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَغَيْرِ الْمُسْلِمِينَ

كَيْفَ أَنَّهُمْ إِذَا عَمِلُوا بِأَمْرٍ يُخَالِفُ الشَّرْعَ

جَاءَتْهُمُ الْأَزَمَاتُ الْاِقْتِصَادِيَّةُ فِي الدُّنْيَا

وَأَهْلُ الْإِيمَانِ قَدْ يُسْتَهْزَأُ بِهِمْ فِي أَوَّلِ الْأَمْرِ

فُلَانٌ مِسْكِينٌ مَا يَعْرِفُ تَرَكَ الشَّيْءَ يَقُولُ أَنَّهُ حَرَامٌ

هَذَا مُوَسْوِسٌ وَلَا يَنْظُرُ وَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى عَوَاقِبِ الْأُمُورِ

تَضِيقُ اَوَّلًا لَكِنْ – فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا – الشَّرْحُ: ٥

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا – الشَّرْحُ: ٦

 


Artikel asli: https://nasehat.net/agar-dunia-mengejarmu-syaikh-saad-bin-nashir-asy-syatsri-nasehatulama/